MBKM? Antasari sudah siap?

Banjarmasin (12/05) – Kampus Merdeka merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia yang memberikan kesempaatan bagi mahasiswa/i untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia kerja sebagai persiapan karier masa depan.

Bentuk kegiatan pembelajaran sesuai dengan Permendikbud No 3 Tahun 2020 Pasal 15 ayat 1 dapat dilakukan di dalam Program Studi dan di luar Program Studi meliputi: 1) pertukaran pelajar, 2) magang praktik kerja, 3) asistensi mengajar di satuan pendidik, 4) penelitian, 5) proyek kemanusiaan, 6) kegiatan wirausaha, 7)  studi /proyek independ, dan 8) membangun desa/KKN. Untuk dapat mengimplementasikan program MBKM ini, salah satu adaptasi yang harus segera disesuaikan adalah reformasi kurikulum program studi mengikuti ketentuan MBKM.

Wakil rektor bidang akademik dan kelembagaan, Dr. H. Nida Mufidah, M.Pd telah menyelenggarakan kegiatan dengan tema “Pembaharuan Kurikulum, Sinkronisasi Kebijakan, dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)”. Bertindak sebagai narasumber adalah Prof. Dr. Dinn Wahyudin. MA yang menyampaikan materi pada 12 Mei 2022 di Auditorium Mastur Jahri UIN Antasari Banjarmasin. Dr. Makherus Sholeh, M.Pd turut berhadir sebagai perwakilan LPM. 

Prof. Dr. Dinn Wahyudin. MA menyampaikan bahwa reformasi kurikulum yang baik merujuk pada kondisi: 1. Response to dynamic society, 2. Continous improvement, 3. Development of science and technology, 4. Focus on customer oriented, 5. University accountability, 6. Governmental policy, 7. Efficiency and effectivity. Khusus pada adaptasi MBKM, integrasi kurikulum PT dapat menyesuaikan dengan kondisi society 5.0 dengan memperhatikan:

1. Mengintegrasikan Human Touch dengan technology touch secara seimbang
2. Mengintegrasikan dan menguatkan kompetensi, karakter, dan spriritual competences
3. Memanfaatkan teknologi dengan ciri Human Focus
4. Memiliki ciri Big Data ke arah terwujudnya Bangsa Indonesia Super Smart Society

Setelah beradaptasi pada kondisi tersebut, sinkronisasi dan integrasi kurikulum PT dapat dimasukan pada 8 Indikator Kinerja Utama PT. IKU yang ditargetkan antara lain: lulusan bermutu, pengalaman mahasiswa di luar kampus, dosen di luar kampus, praktisi mengajar di dalam kampus, hasil kerja dosen digunakan masyarakat, bekerjasama dengan mitra, kolaboratif dan partisipasi, dan prodi berstandar internasional. Dengan demikian, 8 kegiatan MBKM sesuai dengan Permendikbud No. 3 th 2020 dapat diimplementasikan pada 8 IKU PT dan dijalan dengan siklus goal competencies kemudian essential content kemudian delivery system kemudian assessment.

Tantangan tersebut seyogyanya telah dipersiapkan oleh UIN Antasari  Banjarmasin sehingga dapat turut serta dalam perkembangan kebijakan pendidikan nasional. Apakah UIN Antasari Banjarmasin siap menghadapi tantangan tersebut? Semua kembali pada komitmen pimpinan baik tingkat rektorat hingga program studi. (red/ndari)