OPTIMALISASI RAB OLEH LPM

Banjarmasin (04/03) – Dr. Syaugi Mubarak Seff, MA melakukan pertemuan internal LPM dalam rangka optimalisasi RAB LPM tahun 2022. Kegiatan ini bertujuan pula untuk mencapai efektivitas dan optimalisasi kegiatan penyesuaian anggaran fakultas/pascasarjana/LP2M dengan renstra UIN Antasari Banjarmasin oleh LPM. Selaku ketua LPM, Dr. Syaugi Mubarak Seff, MA mengajak sekretaris dan jajaran kepala pusat serta staf LPM untuk turun berkontribusi gagasan pada pertemuan yang dilaksankan pada 5 Maret 2022 diluar jam kerja atau jam lembur di Ruang Rapat Lantai 3 Gedung Layanan Terpadu. 

Kegiatan ini berfokus pada IKU Renstra tahun 2020 yang memiliki highlight tujuan yaitu: 1) Menghasilkan lulusan yang unggul dalam penguasaan disiplin ilmu yang terintegrasi dengan kebangsaan, berakhlak mulia, menghormati kearifan lokal, dan berwawasan global; 2) Menghasilkan riset berbagai disiplin ilmu integratif yang bermanfaat bagi masyarakat; 3) Terlibat aktif dalam mewujudkan masyarakat yang mandiri, produktif, dan sejahtera, 4) Menghasilkan kinerja institusi yang efektif dan efisien untuk menjamin pertumbuhan kualitas pelaksanaan tridharma perguruan tinggi yang berkelanjutan; dan 5) Menyediakan pendidikan tinggi yang berkualitas untuk semua kalangan. Berdasar pada tujuan tersebut, LPM berusaha merekomendasikan kegiatan yang tepat sasaran sehingga penggunaan RAB memang mengacu pada IKU Renstra. 

Dr. Syaugi Mubarak Seff, MA juga telah membuat strategi efektif dalam memetakan ketercapaian Renstra pada fakultas/pascasarjan dalam bentuk rekapitulasi hasil monev. Data ini telah dijadikan bahan untuk mempertimbangkan pembaharuan IKU renstra serta kegiatan yang menunjang. Beberapa data rekapitulasi yang telah direkap berkenaan dengan jumlah Kegiatan Pelatihan penjaminan mutu, jumlah Unit yg menerapkan jaminan mutu, jumlah kerjasama internasional/nasional/regional, jumlah guru besar/dosen luar UIN yg jadi nara sumber di UIN Antasari Banjarmasin, dan lain sebagainya. Kiblat rujukan rekapitulasi ini juga telah disesuaikan dengan indikator skor maksimal pada matriks penilaian akreditasi program studi/perguruan tinggi 9 kriteria. Dengan demikian, diharapkan hasil pemetaaan optimalisasi menggunakan strategi yang telah diterapkan oleh beliau dapat efektif dan tepat sasaran. (red/ndari)