Orientasi Prodi Berbasis Akreditasi pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin oleh Dr. Ridha Darmawaty, M.Pd

Banjarmasin – Orientasi Prodi Berbasis Akreditasi pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin (17/12). Salah satu upaya dalam menciptkan budaya Mutu di Lingkungan UIN Antasari Banjarmasin, LPM berkontribusi aktif sebagai informan dan konsultan pada setiap proses akreditasi program studi. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin telah mulai menjalankan budaya kinerja program studi berbasis akreditasi. Oleh sebab itu, pada hari Jumat, 17 Desember 2021, FTK (Fakultas Tarbiyah dan Keguruan) mengadakan kegiatan Orientasi Prodi Berbasis Akreditasi  dengan narasumber dari LPM yakni Ibu Dr. Ridha Darmawaty, M.Pd bertempat di Aula FTK Lantai 2. Peserta kegiatan merupakan jajaran pimpinan dekanat, para Kasubbag, Pengelola program studi, para ketua pada Lembaga fakultas yakni Pusjibang PI, LKK, UPM, Perpustakaan, PPL dan BLBK. Kegiatan disambut dan dibuka oleh Dr. H. Hamdan, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

Pemaparan materi bertema pada “Pengembangan Mutu Lembaga Berbasis SPMI dan SPME”. Dr. Ridha Darmawaty, M.Pd  menyampaikan bahwa interkoneksi SPMI dan SPME khususnya UIN Antasari Banjarmasin merupakan kunci utama agar manajemen dan pemenuhan standar dan antar standar Pendidikan tinggi dapat dilaksanakan. Selanjutnya dokumen mutu harus saling sinkron dengan dokumen utama yang terpusat adalah RIP, Standar Mutu, Renstra, dan Renop. Beliau juga menjelaskan terkait Siklus PPEPP/PDCA sebagai strategi program studi menuju akreditasi Unggul. Prinsip setiap unit pelaksana dalam menjalankan perannya antara lain quality first, stakeholders-in, the next process is our stakeholders, speak with data dan upstream management. Hasil kerja unit pelaksana dapat dilaporakan dalam dashboard system yang memiliki hyperlink dokumen pendukung menyesuaikan dengan format Laporan Kinerja Program Studi (LKPS) dan Lembar Evaluasi Diri (LED). Adapun sistem informasi  yang minimal dibutuhkan antara lain mahasiswa, KRS, jadwal mata kuliah, nilai mata kuliah, transkrip akademik, lulusan, dosen, pegawai, keuangan, inventaris, dan perpustakaan. Sebagai konklusi pemaparan materi, beliau juga menyampaikan bahwa sejatinya sistem koordinasi pelaksana penjaminan mutu saling beralur yakni dari rektorat, dekanat dan baru keprogram studi.(red/ndari)