Pengukuhan Guru Besar, Profesor pada UIN Antasari Banjarmasin bertambah 3 Profesor

Banjarmasin (18/05) – Menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Guru Besar atau profesor adalah jabatan fungsional tertinggi bagi dosen yang masih mengajar di lingkungan satuan pendidikan tinggi. Untuk menduduki jabatan akademik guru besar/profesor, harus memiliki kualifikasi akademik doktor. Pada universitas, institut, dan sekolah tinggi, dapat diangkat guru besar atau profesor sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tidak mudah menjadi seorang Profesor. Berbagai persyaratan dengan kuantitas dan kualitas tertentu yang harus dipenuhi. Misalnya pengalaman mengajar minimal 10 tahun hingga membuat buku ataupun jurnal ilmiah penelitian dengan kualitas yang berbobot dan terpublikasi internasional.

Suatu kebanggaan bagi sivitas akademik pada UIN Antasari Banjarmasin karena jumlah Guru Besar bertambah 3 Profesor. Prof. Dr. H. Mujiburrahman, MA selaku Rektor UIN Antasari Banjarmasin melakukan pengukuhan 3 orang Guru Besar baru pada 18 Mei 2022. Pengukuhan ini dilaksanakan melalui kegiatan rapat senat terbuka yang dipimpin oleh Prof. H. A. Hafiz Anshary AZ, MA selaku ketua senat. Guru besar baru yang dikukuhkan adalah Prof. Dr. H. Zulfa Jamalie, S.Ag., M.Pd, Prof. Dr. Ani Cahyadi, S.Ag., M.Pd., dan Prof. Dr. H. Fathurrahman Azhari, M.H.I. 

Prof. Dr. H. Zulfa Jamalie, S.Ag., M.Pd merupakan dosen pada fakultas Dakwah UIN Antasari Banjarmasin. Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur Pascasarjana UIN Antasari Banjarmasin. Dalam pengukuhannya, beliau menyampaikan orasi ilmiah dengan judul “Manuskrip Keagamaan dan Kajian Islam Lokal (Tinjauan Sejarah)”. Berbeda dengan Prof. Dr. Ani Cahyadi, S.Ag., M.Pd yang merupakan dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin. Sebagai alumni program Doktoral Universitas Negeri Jakarta, beliau mengusung orasi ilmiah dengan judul “Prinsip Pembelajaran Emergency Remote Teaching (ERT) dan Transisi ke Pembelajaran Tatap Muka Serta Kaitannya Dengan Kurikulum Prototipe Pada Siswa SD/MI”. Sedangkan Prof. Dr. H. Fathurrahman Azhari, M.H.I. merupakan dosen dari Fakultas Syariah UIN Antasari Banjarmasin. Selama menjalani studi pada program doktoral Universitas Merdeka Malang, beliau menghasilkan orasi ilmiah berjudul “Perubahan Sosial dan Fiqh”.  

Apresiasi yang hangat disampaikan oleh Rektor UIN Antasari Banjarmasin. “Kita orang perguruan tinggi, kita yang secara formal mungkin bisa disebut sebagai orang paling terpelajar, maka tentu etos keilmuan, gairah kepada ilmu pengetahuan itu tidak boleh sirna” kata Mujiburrahman. Pengukuhan ini diadakan secara luring pada Auditorium Mastur Jahri UIN Antasari Banjarmasin yang dihadiri secara terbatas oleh jajaran pimpinan. Kegiatan ini disiarkan secara langsung pada Channel You Tube UIN Antasari Banjarmasin. (red/ndari)