
UIN Antasari Kembali Gelar Orientasi Mahasiswa Program MBKM Pertukaran Mahasiswa Eksternal
Banjarmasin, 14 Februari 2025 – Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin menyelenggarakan Penyambutan dan Orientasi Mahasiswa Program MBKM Pertukaran Mahasiswa Eksternal bagi mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya yang akan menjalani program akademik di UIN Antasari. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat M. Asy’ari pada pukul 16.00–17.00 WITA dengan dihadiri oleh jajaran pimpinan akademik dan pengelola program MBKM.
Acara ini dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan, Dr. Hj. Nida Mufidah, M.Pd., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Irfan Noor, M.Hum., serta Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan FTK, Prof. Dr. Ahmad Muradi, M.Ag. Dekan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, Dr. Dzikri Nirwana, M.Ag., Koordinator Pusat Manajemen Kurikulum dan Integrasi Ilmu, Dr. H. Muhdi, M.Ag., Koordinator Pusat Pengembangan Mutu Mahasiswa, Imadduddin, M.Si., Kepala UPT Ma’had al-Jami’ah UIN Antasari, Ketua Program Studi Tadris Bahasa Inggris dan Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, serta Pengelola Program Khusus Ulama UIN Antasari Banjarmasin.
Dalam laporan kegiatan yang disampaikan oleh Dr. H. Muhdi, M.Ag., dijelaskan bahwa program ini merupakan hasil dari serangkaian koordinasi antara UIN Antasari dan IAIN Palangka Raya. Program ini berawal dari rapat koordinasi via Zoom pada 21 Januari 2025 yang diselenggarakan oleh Direktur PTKI Kemenag RI. Dalam rapat tersebut, diputuskan bahwa program MBKM tetap dilanjutkan pada tahun 2025. Atas dasar itu, UIN Antasari bersepakat dengan Dr. Muhammad Nasir, M.Pd., yang kala itu menjabat sebagai Ketua LPM IAIN Palangka Raya (sekarang WR 1), untuk menjalin kerja sama akademik.
Kesepakatan ini terealisasi dengan melibatkan dua program studi dari masing-masing perguruan tinggi dalam pertukaran mahasiswa. Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) dari FUH UIN Antasari berkolaborasi dengan IQT FUAD IAIN Palangka Raya, sedangkan Prodi Tadris Bahasa Inggris (TBI) FTK UIN Antasari bekerja sama dengan TBI FTK IAIN Palangka Raya.
Mahasiswa yang berpartisipasi dalam program ini adalah 2 orang dari UIN Antasari Banjarmasin, yakni Muhammad Fadhil Khairi (IAT) dan Syafiqur Rohman (TBI) Kedua mahasiswa ini telah diantar ke IAIN Palangka Raya pada 13 Februari 2025 dan ditempatkan di Asrama Mahasiswa. Sedangkan mahasiswa yang berasal dari IAIN Palangka Raya berjumlah 10 orang, yaitu Triono Budi Nugroho (TBI), Fanny Hairunisa (TBI), Luciana (TBI), Ratu Shabia Nazwa Salsabila (TBI), Diah Fuji Siliwangi (TBI), Masrul Maulana Pratama (IQT), Ayu Kumala Dewi (IQT), Hasbi Hamid (IQT), Muhammad Abizal Algifary (IQT), dan Siti Aisah (IQT) Para mahasiswa ini ditempatkan di Guest House A (3 mahasiswa) dan Guest House B (6 mahasiswi).
Dalam sesi orientasi, Dr. Hj. Nida Mufidah, M.Pd., menyampaikan ucapan selamat datang kepada mahasiswa peserta MBKM. Beliau mengajak mereka untuk mengukir kreativitas dengan semangat tinggi, berkolaborasi dengan mahasiswa UIN Antasari, serta memanfaatkan layanan akademik yang disediakan, termasuk akses sebagai anggota sementara di perpustakaan kampus. dan mengapresiasi kehadiran mereka di UIN Antasari sebagai bagian dari perjalanan akademik yang lebih luas. Beliau menekankan bahwa program ini bukan sekadar pertukaran mahasiswa, tetapi juga merupakan kesempatan emas untuk menambah wawasan, memperkaya pengalaman, dan membangun jaringan akademik yang lebih luas. “Kami menyambut kalian dengan tangan terbuka dan berharap kalian dapat memanfaatkan waktu di sini untuk mengembangkan kreativitas, memperluas cakrawala keilmuan, serta menjalin kolaborasi yang bermakna dengan teman-teman baru. Jangan ragu untuk mengeksplorasi berbagai kesempatan akademik dan non-akademik yang tersedia di UIN Antasari,” ujar beliau dengan penuh semangat.
Lebih lanjut, Dr. Nida Mufidah menegaskan bahwa UIN Antasari akan menyediakan layanan akademik semaksimal mungkin guna mendukung kelancaran studi mahasiswa MBKM selama menjalani program ini. Mereka juga diberikan akses sebagai anggota sementara perpustakaan kampus agar dapat memanfaatkan berbagai sumber literatur yang tersedia. “Kami ingin kalian merasa nyaman dan memiliki fasilitas yang mendukung selama berada di lingkungan akademik ini. Silakan manfaatkan fasilitas perpustakaan, ruang belajar, serta berbagai layanan lainnya yang akan menunjang perjalanan akademik kalian,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Irfan Noor, M.Hum., menegaskan bahwa etika akademik dan kedisiplinan adalah hal utama yang harus dijaga oleh mahasiswa MBKM. Beliau menekankan bahwa standar etika yang berlaku di UIN Antasari tidak berbeda dengan yang diterapkan di PTKIN lain, sehingga mahasiswa diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan baik agar tidak terjadi kendala selama program berlangsung. “Mahasiswa harus memahami bahwa mereka adalah bagian dari komunitas akademik yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika, dan kami ingin memastikan bahwa kalian dapat menyesuaikan diri dengan baik agar kegiatan ini berjalan dengan lancar,” jelasnya.
Lebih lanjut, Beliau juga menjelaskan bahwa ada beberapa aturan khusus yang harus dipatuhi, termasuk larangan bagi mahasiswa untuk melakukan kegiatan kemahasiswaan di luar jam 18.00 WITA, kecuali untuk kegiatan keagamaan yang sudah terjadwal di masjid atau asrama. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga ketertiban dan memastikan keseimbangan antara aktivitas akademik dan kehidupan sosial mahasiswa.
Selain itu, beliau juga mengingatkan mahasiswa untuk memanfaatkan berbagai fasilitas kampus yang telah disediakan, seperti klinik kesehatan yang tersedia di dua lantai. “Kami memiliki klinik kesehatan di lantai 1 yang melayani pemeriksaan fisik, serta klinik kesehatan mental di lantai 2 yang siap membantu mahasiswa dalam menjaga kesejahteraan psikologis mereka. Jangan ragu untuk memanfaatkan fasilitas ini jika kalian membutuhkannya,” tambahnya.
Dekan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, Dr. Dzikri Nirwana, M.Ag., dalam penyambutannya menyampaikan bahwa mahasiswa yang mengikuti program MBKM ini akan dibagi ke dalam dua kelas untuk menyesuaikan dengan sistem pembelajaran yang ada. Hal ini bertujuan agar mahasiswa mendapatkan pengalaman akademik yang optimal selama masa studi di UIN Antasari. Mahasiswa juga akan diikutsertakan dalam Program Khusus Ulama (PKU), yang merupakan bagian integral dari pembelajaran berbasis keislaman. PKU ini mencakup kegiatan halaqah pagi merupakan kegiatan kajian turas Islam yang diselenggarakan di Masjid Kampus 1 Abdurrahman Ismail yang bertjuan untuk membekali mahasiswa atau mahasantri dengan kompetensi dan penguasaan terhadap literasi yang terdapat dalam kitab kuning (kutub Shafra). Fokus materi dipetakan ke dalam lima katagori kitab, yaitu kitab tafsir, hadis, fikih, tauhid, dan tasawuf. Adapun halaqah malam merupakan kegiatan yang lebih difokuskan pada pembinaan character, kebahasaan, dan tahfizh Al-Qur’an.
Dr. Dzikri Nirwana juga menambahkan bahwa mahasiswa akan dilibatkan secara aktif dalam kegiatan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT). “Kami berharap mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mengembangkan diri secara akademik maupun sosial. Dengan terlibat dalam HMJ, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman organisasi tetapi juga memperluas wawasan mereka dalam bidang kajian Islam,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Dekan FTK, Prof. Dr. Ahmad Muradi, M.Ag., dalam sambutannya menyambut baik terlaksananya program MBKM ini sebagai bagian dari penguatan jaringan akademik antarperguruan tinggi Islam di Indonesia. Beliau menegaskan bahwa mahasiswa MBKM harus menyesuaikan diri dengan budaya akademik yang berlaku di UIN Antasari, termasuk dalam aspek kedisiplinan dan etika berpakaian. “Mahasiswa MBKM diharapkan mengikuti aturan berpakaian yang telah ditetapkan, yaitu memakai atasan putih dan bawahan gelap pada hari Senin dan Kamis, sementara pada hari lainnya dapat mengenakan seragam khas HMJ atau pakaian lain yang sesuai dengan norma akademik,” jelasnya.

Lebih lanjut, beliau juga menekankan bahwa Prodi Tadris Bahasa Inggris (TBI) FTK UIN Antasari dikenal sebagai program studi yang mengutamakan pelayanan prima kepada mahasiswa. Oleh karena itu, beliau meminta mahasiswa MBKM agar tidak khawatir dalam menjalani program ini, karena akan mendapatkan dukungan penuh dari dosen dan tenaga kependidikan. “Kami di FTK selalu berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada mahasiswa, termasuk kalian yang menjalani program MBKM ini. Jika ada kendala atau pertanyaan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dosen atau pengelola prodi,” tambahnya.
Setelah acara orientasi selesai, mahasiswa MBKM dibawa oleh masing-masing Ketua Program Studi ke fakultas mereka untuk mengenal lingkungan akademik lebih jauh, termasuk melihat ruang kelas, perpustakaan, dan fasilitas lainnya. Dengan terlaksananya
Dengan adanya program ini, diharapkan mahasiswa MBKM dapat memperoleh pengalaman akademik yang kaya, memperluas jejaring akademik, serta mengembangkan kompetensi keilmuan dan spiritualitas mereka. Partisipasi aktif dalam kegiatan akademik dan keagamaan ini akan memberikan nilai tambah bagi mahasiswa dalam memahami dinamika pendidikan Islam di lingkungan UIN Antasari.
Dekan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, Dr. Dzikri Nirwana, M.Ag., dalam penyambutannya menyampaikan bahwa mahasiswa yang mengikuti program MBKM ini akan dibagi ke dalam dua kelas untuk menyesuaikan dengan sistem pembelajaran yang ada. Hal ini bertujuan agar mahasiswa mendapatkan pengalaman akademik yang optimal selama masa studi di UIN Antasari.
Sementara itu, Wakil Dekan FTK, Prof. Dr. Ahmad Muradi, M.Ag., dalam sambutannya menyambut baik terlaksananya program MBKM ini sebagai bagian dari penguatan jaringan akademik antarperguruan tinggi Islam di Indonesia. Beliau menegaskan bahwa mahasiswa MBKM harus menyesuaikan diri dengan budaya akademik yang berlaku di UIN Antasari, termasuk dalam aspek kedisiplinan dan etika berpakaian. “Mahasiswa MBKM diharapkan mengikuti aturan berpakaian yang telah ditetapkan, yaitu memakai atasan putih dan bawahan gelap pada hari Senin dan Kamis, sementara pada hari lainnya dapat mengenakan seragam khas HMJ atau pakaian lain yang sesuai dengan norma akademik,” jelasnya.
Lebih lanjut, beliau juga menekankan bahwa Prodi Tadris Bahasa Inggris (TBI) FTK UIN Antasari dikenal sebagai program studi yang mengutamakan pelayanan prima kepada mahasiswa. Oleh karena itu, beliau meminta mahasiswa MBKM agar tidak khawatir dalam menjalani program ini, karena akan mendapatkan dukungan penuh dari dosen dan tenaga kependidikan. “Kami di FTK selalu berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada mahasiswa, termasuk kalian yang menjalani program MBKM ini. Jika ada kendala atau pertanyaan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dosen atau pengelola prodi,” tambahnya.


Setelah acara orientasi selesai, mahasiswa MBKM dibawa oleh masing-masing Ketua Program Studi ke fakultas mereka untuk mengenal lingkungan akademik lebih jauh, termasuk melihat ruang kelas, perpustakaan, dan fasilitas lainnya. (LPM)