Pengembangan Kelembagaan, UIN Antasari Berpeluang Membuka Program Vokasi

Banjarmasin (27/10) – Rektor UIN Antasari Banjarmasn, Prof. Dr. H. Mujiburrahman, MA mengundang jajaran pimpinan pada rektorat, dekanat, program studi serta LPM dalam Workshop Penguatan Dan Pengembangan Kelembagaan UIN Antasari Tahun 2022 pada 27 Oktober 2022. Sebagai upaya dalam proses pembenahan  dan peningkatan kualitas kelembagan., Prof. Mujiburrahman mengundang secara khusus Dr. Lukman S.T, M. Hum yang merupakan Direktur Kelembagaan Dirjen Diktiristek sebagai narasumber. 

 

Dr. Ridha Darmawaty, M.Pd berhadir ke Aula Zafry ZamZam Rektorat Lantai 3 sebagai perwakilan dari LPM. Dalam sambutan,  Prof. Mujiburrahman menyampaikan concern beliau dalam wacana program vokasi di UIN Antasari; “ UIN Antasari ke depan berharap lebih perhatian ke vokasi untuk memperbaiki mobilitas vertikal mahasiswa UIN yg mayoritas dari kalangan masyarakat menengah ke bawah. saat ini UIN memang lebih bnyk mengembangkan diri ke bidang ilmu umum namun tetap mempertahankan khazanah keislaman yg menjadi distingsi UIN”. 

 

Selaras dengan itu, Dr. Lukman menyampaikan materi kegiatan berkenaan dengan “PTNBH, Unggul dan berkelas dunia”. PTNBH merupakan kondisi suatu perguruan tinggi otonom (bukan komersilisasi). Perguruan tinggi dengan kategori PTNBH dapat dikategorikan sebagai kampus berkelas dunia karena dapat mengakomodir perubahan ara kebijakan berdasar pada ekonomi, sosiokultur dan demografi, guna menyesuaikan kebutuhan pekerjaan lulusan dan visi pemerindah secara global. Ini menjadi poin penting; “jangan sampai membuka prodi dengan alasan ada SDM tapi tidak mempertimbangkan  pekerjaan lulusan”, ungkap Dr. Lukman. 

 

Terdapat 5 arah kebijakan dan strategi Ditjen Pendidikan Tinggi, yakni:

1. Meingkatkan angka partisipasi Pendidikan Tinggi
2. Menguatkan mutu dan relevansi pendidikan tinggi
3. Menguatkan mutu dosen dan tendik
4. Menguatkan sistem tata kelola Ditjen Pendidikan Tinggi
5. MEnguatkan Riset, Inovasi dan Pengabdian kepada masyarakat

Bila arah kebijakan dan strategi ini digarap optimal oleh perguruan tinggi, maka tracer study perguruan tinggi dapat mencapai hasil maksimal yang mana dapat dijadikan sebagai cerminan  kualitas perguruan tinggi terkait. Lebih lanjut, Dr. Lukman menegaskan 8 indikator kinerja utama perguruan tinggi merujuk pada:

1. lulusan mendapat pekerjaan yang layak
2. mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus
3. dosen berkegiatan di luar kampus
4. praktisi mengajar di dalam kampus
5. hasil kerja dosen digunakan masyarakat dan rekognisi internasional
6. program studi berkerjasama dengan mitra kelas dunia
7. kelas yang kolaboratorif dan partisipatif
8. program studi berstandar internasional

Dosen  text book menjadi tagar Dr. Lukman dalam menjelaskan dosen berkegiatan di luar kampus dan berekognisi internasional. Artinya, dosen diharapkan untuk tidak menjadi dosen “kolot” yang tidak merinovasi dalam tridharma perguruan tinggi. Dosen harus mampu berpartisipasi aktif dalam inovasi riset dan tridharma yang mana hasil kegiatannya dapat dicantuman dalam rekognisi intenasional seperti tulisan ilmiah pada jurnal internasional dsb. Inidikator ini sesuai dengan tuntutan kuriulum Merdeka Belajar yang telah diresmikan oleh pemerintah. 

 

Selanjutnya, Dr. Lukman menjelaskan Peningakatan kualitas kelembagaan perguruan tinggi yang berfokus pada pembukaan program studi baru. Poin ini digarisbawahi dengan 3 hal yang perlu diperhatikan dalam membuka program studi baru, yakni;

1. Memastikan adanya SDM yang unggul dan kompeten dalam bidang program studi terkait
2. Kuriulum dan CPL sudah jelas mengakomodir IKU dan Merdeka Belajar
3. Sarana dan prasarana telah tersedia secara lengkap
4. Mampu memberikan jaminan pekerjaan pada lulusan (tracer study)

UIN Antarasi direkomendasikan melakukan pengembangan akademik seperti pembukaan program studi baru seperti program vokasi. (red/ndari)

 

#lpmuinantasari 

#penjamuers

#ungguldanberakhlak 

#wibawa

#pengembangankelembagaan

—

Visit us at:

Website: https://lpm.uin-antasari.ac.id

Facebook: Mutu UIN Antasari

Instagram: @lpmuinantasari