Koordinasi Pendidikan Tinggi Keagamaan Memberikan Penguatan Pendidikan Tinggi Berkualitas

Banjarmasin (23/06) – Pendidikan dan Moderasi Beragama mengundang jajaran Direktur pada Kementrian Agama, Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kementrian PPN/Bappenas, Pimpinan Kemenko PMK serta perwakilan Perguruan Tinggi Keagamaan. Dr. Ridha Darmawaty, M.Pd selaku sekretaris LPM menjadi delegasai dari UIN Antasari Banjarmasin yang berhadir secara daring pada ruang zoom meeting pada 23 Juni 2022. Kegiatan hybrid ini dilaksanakan pula di Hotel Santika Premiere Hayam Wuruk Jakarta Barat.  

Term of Reference ini mengusung tema “Penguatan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri Pasca Alih Status Menjadi Universitas Keagamaan Negeri”. Pertemuan ini secara khusus mengulas perihal topik yang tengah hangat terkait akreditasi PT. Beberapa tujuan atau ruang lingkup rapat koordinasi yang disepakati adalah:

1. Melakukan identifikasi dan menyepakati potensi besar yang dimiliki  PT Keagamaan dalam berkontribuasi terhadap perluasan akses pendidikan tinggi, pemenuhan kebutuhan masyarakat dan negara terhadap ahli-ahli agama, serta sebagai produsen lulusan yang memiliki kapabilitas dan ahli dalam berbagai bidang keilmuan
2. Harmonisasi potensi yang dimiliki PT keagamaan dengan peta pengembangan wilayah, serta skema pembangunan/pengembangan sektor/komoditas/ kegiatan unggulan daerah
3. Mengupayakan dan mencari solusi dalam rangka peningkatan kemampuan PT dalam memberikan fasilitas dan layanan pendidikan yang optimal kepada mahasiswa
4. Menyepakati tindak lanjut yang dapat diupayakan (jangka pendek/jangka panjang) 

Salah satu seolusi dalam menentukan arah kebijakan SDM Berkualitas dan Berdaya Saing (RKP 2022) antara lain:

1. Peningkatan kualitas lulusan PT dengan pengembangan prodi adaptif dan desain kurikulum sesuai kebutuhan aktual dan masa depan 
2. Penguatan pembinaan PTS
3. Penguatan kapabilitas riset dan inovasi melalui dukungan sarpras strategis, peningkatan kompetensi dan kualifikasi SDM IPTEK (dosen, peneliti, dan rekayasa), serta penguatan kerjasama inovasi Triple-Helix di STP
4. Pemfokusan anggaran penelitian dan pengembangan untuk flagship prioritas riset nasional 2020-2024 serta penanganan pandemi covid-19

Konklusi yang diperoleh dalam pertemuan hari 2 ini adalah bahwa PTK harus mampu mengetahui kekuatan dan kelemahan internal (SDM pendidik, tata kelola, sarpras, kelembagaan, kinerja riset dan inovasi) serta peluang dan ancaman eksternal seperti tuntutan untuk mampu beradaptasi dengan perubahan. Dalam upaya memperbaiki kualitas layanan kelembagaan, PTK sebaiknya menyediakan tenaga akademik berkualifikasi dan berkeahlian menurut bidang ilmu yang dikembangkan, menyediakan sumber belajar dan fasilitas pendidikan yang diperlukan untuk pengembangan bidang ilmu unggulan serta melakukan pengembangan tracer study lulusan PT Keagamaan dalam rangka evaluasi kinerja PT dan menjadi input bagi pengembangan kebijakan peningkatan mutu PTKI. (red/ndari)