Uji Instrumen Mutu Mahasiswa, Valid tidak ya?

Banjarmasin (20/06) Dr. Syaugi Mubarak Seff, MA melalui Kepala Pusat Pengembangan dan Pendampingan Mutu Mahasiswa, Imadduddin, M.A mengadakan Uji Instrumen Mutu Kemahasiswaan UIN Antasari Banjarmasin pada 20 Juni 2022 di Aula Pertemuan LPM UIN Antasari BAnjarmasin. Kegiatan ini merupakan rangkaian proses pemutakhiran instrumen mutu mahasiswa yang diprakarsai oleh wakil rektor bidang kemahasiswaan dan kerjasama, Dr. Irfan Noor, M.Hum. 

Sebelum pada tahap uji instrumen ini, LPM telah melakukan forum penyampaian review instrumen dari hasil workshop intrumen mahasiswa pad 27 Mei 2022 silam. Kegiatan uji instrumen ini tidak lain merupakan proses komprehensif dalam mematenkan dokumen instrumen. Oleh sebab itu, setiap pihak yang berkenaan dengan mahasiswa telah berhadir pada kegiatan ini. Beberapa instruksi kerja/teknis pelaksanaan uji intrumen dijabarkan pada beberapa poin, yaitu:

1. Uji Instrumen Mutu Kemahasiswaan UIN Antasari Banjarmasin ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keterbacaan dari masing-masing aitem instrument. Setelah dilakukan uji instrument ini, pernyataan atau item isian dalam instrument yang kurang jelas akan diperbaiki sesuai kebutuhan sehingga dapat dimengerti oleh prodi dan unit terkait
2. Penguji mengisi sesuai kemampuan dan ketersediaan data yang ada di masing-masing prodi dan unit masing-masing. Jika data yang diminta oleh instrumen tidak tersedia maka diperbolehkan untuk di kosongkan atau tidak di isi
3. Tautan Instrumen Mutu Kemahasiswaan diberikan kepada: 1) Prodi pada https://bit.ly/3xVkX6t , 2) UPKK pada https://bit.ly/3MWAbfy , 3) Mikwa Universitas pada https://bit.ly/3xUCxHD , 4) Ma’had pada https://bit.ly/3mQ49Hw , 5) Poli Kesehatan pada https://bit.ly/3xsFuOs

Peserta yang berhadir diminta untuk membawa hasil isian instrumen dan juga berkenan menyampaikan masukan secara langsung terkait tampilan instrumen, pemahaman item-item instrument, dan cara/petunjuk mengisi. Imadduiddin, MA sebelumnya telah menyampaikan terkait aspek uji instrumen yang berlakuk pada uji instrumen mutu mahasiswa ini, antara lain:

1. Apakah instrument dapat dipahami dengan baik?
2. Apakah petunjuk cara mengisi instrument dapat dimengerti?
3. Apakah aitem isian instrument sudah menggambarkan kondisi yang terjadi di Prodi/Unit kerja? Apakah data yang di isi tersebut tersedia di Prodi/Unit Kerja
4. Apakah ada kesulitan pada saat mengisi instrument tersebut
5. Bagaimana penyajian/tampilan dari instrument?

Salah satu hasil uji dan komentar disampaikan oleh Imam Alfiannor, MHI (ketua program studi Perbandingan Mazhab) yang menyarankan; “mengenai instrumen layanan beasiswa kalau bisa untuk beasiswa secara umumnya saja jangan dikhususkan karena beasiswa itu bisa berubah, ada atau di tidak ada lagi”. Secara keseluruhan, hasil uji intrumen telah memenuhi kategori valid dan dapat dilanjutkan kepada proses digitalisasi. Dr. Irfan Noor, M.Hum menginstruksikan agar intrumen ini dapat terakses menggunakan piranti lunak/aplikasi. (red/ndari)