Kendala IPEPA, ada apa?

Banjarmasin (15/03) – Penjamu(ers) kembali melakukan koordinasi. LPM mengundang jajaran ketua UPM pada fakultas dan pascasarjana dalam rapat koordinasi UPM dan LPM terkait IPEPA. Pertemuan yang berlangsung pada 15 Maret 2022 itu membahas hasil evaluasi pengisian IPEPA beserta dengan penilaian form pengisiannya. Dr. Syaugi Mubarak Seff, MA telah memandu rapat di ruang rapat gedung layanan terpadu lantai 3, dengan mendata setiap fakultas tekait kendala dalam pengumpulan data IPEPA. Secara keseluruhan kendala yang muncul adalah terdapat dosen doktoral  yang mengajar dengan jumlah SKS hanya 8 SKS, jumlah mahasiswa asing kurang dari jumlah mahasiswa aktif, rata-rata studi masih jauh dari target, data PDDIKTI tidak memuat informasi waktu kelulusan dan IPK, beberapa prodi baru tidak dapat mengajukan IPEPA sehingga harus reakredtiasi pada tahun 2024 serta terdapat tidak terdapat mahasiswa asing dengan keluusan tepat waktu. 

Petemuan koordinasi ini juga membuka sesi konsolidasi dari para ketua UPM pada fakultas dan pascasarjana dalam menyampaikan detail kendala dalam proses pengisian IPEPA. Sejauh ini masih terdapat program studi yang mendata dosent idak tepat agar tidak mencapai persentase 40% dari dosen tetap pada program studi bersangkutan. Koordinasi  ini mengingatkan kembali tentang tugas GPM agar dapat berkolaborasi aktif dengan LPM dalam hal:

1. Memastikan isian IPEPA yang diisi prodi adalah valid 
2. Melakukan pengisian form penilaian IPEPA
3. Mengedukasi pengelola program studi terkait data PDDIKTI

Agenda rapat diakhir dengan mewacanakan progress IPEPA seperti memeriksa keabsahan data IPEPA pada program studi, menghimbau pengelola program studi agar memperbaharui data program studi, dan akan diadakan rapat koordinasi kembali sebanyak 2x dalam sebulan. Rentetan temuan pada pertemuaan koordinasi ini menggiring LPM untuk segera menindaklanjuti semua kendala dan melakukan koordinasi dengan PDDIKTI untuk memastikan data program studi sudah sesuai.(red/ndari)